PEMANFAATAN SARANA MEDIA SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN BAGI SISWA (e-Learning)
Oleh : Drs.Agung Indaryatno
Era teknologi yang semakin pesat kini menguasai dunia, internet bukan lagi menjadi makhluk asing bagi masyarakat dunia. Informasi dapat dengan mudah diakses dimana saja dan kapan saja. Sepertinya manusia sudah melekat dengan dunia maya. Bagaimana tidak, apa yang dilakukan seseorang akan mudah diketahui dan terlihat di dunia maya. Semisal, buka saja aplikasi media sosial facebook maka akan terlihat apa yang sedang dikerjakan teman-teman anda atau coba tik alamat rumah anda di aplikasi goggle map maka foto/gambar rumah anda akan langsung ditampilkan.
Ponsel menjadi salah satu alat yang menyebabkan kelekatan manusia dengan dunia maya. Melalui ponsel orang dapat dengan mudah mengirimkan postingan apapun, apalagi dengan munculnya beberapa tipe ponsel yang memiliki fitur yang menarik seperti misalnya Camera 360, dalam aplikasi kamera ini, orang akan dengan mudah membuat foto dirinya langsung diedit dan saat itu juga bisa diunggah di media sosial.
Di dunia pendidikan pun, penggunaan internet bukan merupakan hal yang baru. Guru telah biasa menggunakan internet untuk mengakses informasi. Informasi mengenai pembelajaran, informasi mengenai materi, bahkan guru dapat memberi tugas pada siswa dengan menggunakan internet.
SISTEM PENDIDIKAN SMK
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang mencetak lulusan siap pakai memiliki kebijakan pembelajaran tersendiri dimana setiap siswa SMK harus melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin) di industri yang sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Sistem ini dinamakan dengan Pendidikan Sistem Ganda. Pendidikan sistem ganda sebagai alternatif pola pembelajaran di SMK ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 323/U/1997.
Pendidikan sistem ganda merupakan sistem pendidikan yang diberlakukan di SMK dengan cara menyelenggarakan pembelajaran di sekolah dan juga menyelenggarakan pembelajaran di industri yang telah mengadakan perjanjian sebagai institusi kerja pasangan. Penyelenggaraan ini bertujuan memberi pengalaman lebih bagi siswanya sehingga memiliki kemampuan tertentu yang relevan dengan kompetensi yang siswa miliki.
Dengan adanya pendidikan sistem ganda ini, maka kegiatan belajar mengajar di mata pelajaran lain yang dilaksanakan di lingkungan sekolah tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semisal, mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas XII pada kurikulum 2013 revisi 2017 memiliki 102 jam pelajaran dengan bobot 4 jam per minggu, artinya memerlukan sekitar 25 minggu. Kalender akademik tahun ajaran 2017/2018 memiliki minggu efektif 34 minggu. Pelaksanaan prakerin adalah selama 12 minggu (3 bulan), artinya siswa hanya ada di sekolah untuk melaksanakan KBM sekitar 13 minggu saja. Untuk itu dilaksanakanlah tugas mandiri terstruktur berupa modul atau lainnya.
Permasalahannya kemudian adalah kurangnya kontrol penguasaan materi bagi siswa. Jika hanya mengisi modul tentu sangat mudah namun tingkat keterpahaman siswa tidak bisa diukur langsung. Di saat siswa kembali ke sekolah, guru harus kembali melaksanakan kegiatan penajaman materi.
E-LEARNING
Istilah e-learning atau disebut denganSistempembelajaranelektronik atau e–pembelajaran (Inggris : Electronic learning disingkat E-learning) merupakan salah satu upaya dalam bidang pendidikan. Sistem ini pada mulanya diistilahkan sebagai sekolah maya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Berangkat dalam hal ini alternatif solusi yang bisa digunakan untuk permasalahan Pendidikan Sistem Ganda dengan memanfaatkan e-learning sebagai pembelajaran kreatif di era global dengan menggunakan media yang familiar oleh siswa yaitu jejaring sosial.
Banyak pakar pendidikan memberikan definisi mengenai pembelajaran e-learning , seperti yang dipaparkan oleh Siahaan (2004) dalam ”Penerapan e-learning Dalam Pembelajaran” pada outlokk e-learning UI, bahwa e-learning merupakan suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika misalnya, internet, video/audio broadcasting, video/audio conferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung).
Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh “contents writer”, designer e-learning dan pemrogram komputer.
Dengan adanya e-learning para guru/dosen/instruktur akan lebih mudah :
- melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir
- mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya
- mengontrol kegiatan belajar peserta didik.
Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Menurut Reza Syaeful (2007) : “e-learning menawarkan kesempatan akademis yang unik untuk memperluas pengetahuan peserta didik dan bisa memanfaatkan berbagai fasilitas di internet yang ada”. Berdasarkan hal ini berarti facebook dapat dijadikan media kreatif karena memberikan akses kepada informasi online, juga tersedia jaringan dimana para individu dapat saling berinteraksi dan fitur-fitur yang mendukung. Facebook juga merupakan situs jejaring paling populer di indonesia, di manaIndonesia merupakan negara pengguna fafebook (FB) terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Dari 30.000.000 orang pengguna internet di Indonesia sebanyak 87{2366494da4956a18495ac738c2b606734d0937dde0d31b45ffe03709e3cd4999} mengunjungi jejaring sosial (FB dan twitter), hal ini berdasarkan penelitian (TNS) Digital Life. Kemudian pengguna jejering sosial terbesar di Indonesia adalah usia remaja.
Dwi Ardianto dalam artikel penyusunan remedial teaching dan pengayaan menyatakan bahwa, ”strategi yang bisa di lakukan untuk remedial teaching dan pengayaan adalah metode pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, kegiatan memakai tutor sebaya dan pemodelan atau cara lain dapat menyuruh siswa membaca yang sesuai”. Berdasarkan hal itu beberapa media sosial dapat di jadikan strategi alternatif dalam permasalahan remedial teaching.
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
Slogan yang selalu diangkat dalam penerapan e-learning, yaitu “Content is King, Conversation is Queen”. Sudah sepantasnya bagi Penggiat e-learning, untuk selalu berusaha menyajikan konten yang bisa diterima dengan baik, bisa diakses dengan mudah, dan bisa diiikuti dengan menyenangkan.
Dalam dunia e-learning, SDM merupakan faktor yang sangat vital dalam implementasi e-learning. Mengapa demikian? Karena e-learning muncul justru untuk meningkatkan kualitas SDM, baik itu di perusahaan, instansi, institusi/dunia pendidikan, maupun di dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu SDM yang ada perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sebelum e-learning dijalankan.
Penggunaan internet dapat dijadikan solusi untuk mengatasi kesulitan pencapaian pembelajaran. Salah satu media yang digunakan guru untuk memberikan tugas ini adalah media sosial. Salah satu media sosial yang telah digunakan guru dalam pembelajaran adalah facebook. Hal ini bisa ketahui ketika kita cari di mesin pencari situs maka hampir 3 juta data postingan yang muncul.
Dalam postingan tersebut dijelaskan bagaimana guru dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan facebook. Alasan media sosial ini digunakan dalam pembelajaran adalah karena dengan facebook memudahkan guru dan siswa dalam memberikan informasi dan mengumpulkan tugas.
Selain media sosial facebook, ternyata banyak media sosial lain yang dapat kita gunakan dalam pembelajaran diantaranya yaitu Edmodo, Twitter, Quiper School, dsb. Pada tahun 2014, di Bandung dengan motonya Bandung Smart City mendorong beberapa sekolah bersama dinas pendidikan kota Bandung memprakarsai Bandung Digital. Kegiatan Bandung digital ini diawali dengan pelaksanan Ujian Dalam Jaringan (UDJ) yaitu ujian bersama beberapa sekolah dari mulai tingkat SD sampai SMA/SMK dengan menggunakan internet yakni aplikasi EDMODO. Kegiatan itu dimotori oleh salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan di Asia Tenggara yakni SEAMOLEC.
Penggunaan aplikasi media sosial Edmodo ini bukan tanpa alasan direkomendasikan oleh Seamolec. Fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi edmodo disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran seperti mengunggah materi, membuat soal, diskusi, mengirimkan tugas. Aplikasi ini memang sangat mudah digunakan sehingga dijadikan media untuk pelaksanaan UDJ saat itu.
Disamping kelebihan, sudah barang tentu penggunaan media ini juga memiliki kekurangannya. Kekurangan yang pertama yakni sulitnya membuat simbol – simbol matematika seperti sigma, akar, integral, pecahan, dsb. Kekurangan edmodo tersebut diakui oleh salah satu CO Edmodo saat berkunjung ke Bandung tanggal 26 Juni 2016.
Kekurangan yang kedua adalah tidak adanya fasilitas listening pada mata ujian bahasa Inggris dan yang ketiga adalah memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengunggah setiap nomor soal dalam sebuah naskah soal.
Gbr 1 Saat Mr. Michael CEO Edmodo datang ke Bandung
Media sosial yang juga dapat digunakan dalam pembelajaran adalah Quipper School.
tinggal bagaimana pengajar mampu memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.
Internet
Media Sosial Yang Sudah Digunakan Dalam E-Learning
- 1. Facebook
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan olehFacebook, Inc.Pada September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti “Rekan Kerja” atau “Teman Dekat”.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa Universitas Harvard, Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun. Meski begitu, menurut survei Consumer Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta anak di bawah usia 13 tahun yang memiliki akun Facebook dan 5 juta lainnya di bawah 10 tahun, sehingga melanggar persyaratan layanan situs ini.
Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Quantcast memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei 2011. Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6{2366494da4956a18495ac738c2b606734d0937dde0d31b45ffe03709e3cd4999} penduduk Amerika Serikat memiliki akun Facebook. Meski begitu, pertumbuhan pasar Facebook mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.
Dengan pengguna yang cukup banyak digunakan, facebook juga dapat digunakan sebagai perantara/media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Beberapa fitur dalam facebook dapat kita gunakan untuk mempermudah pembelajaran seperti:
1. Facebook group, fitur ini dapat digunakan untuk membuat sebuah grup (kelas) dalam hal ini setiap pengguna facebook dapat mempergunakan, membuat dan bergabung pada sebuah group, tentunya dalam hal ini group facebook dalam kajian-kajian keilmuan, study club, dan komunitas peserta didik.
2. Facebook share, fitur ini untuk men-share materi (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-temannya.
3. Fiture chat, fitur untuk ngobrol langsung dengan sesama pengguna facebook yang telah menjadi teman kita dan bisa menjadi media diskusi online.
4. Facebook note, fitur ini adalah fitus untuk memuat tulisan.
5. Facebook quiz, fasilitas facebook ini adalah kita bisa membuat quiz dan fiitur ini bisa dioptimalkan oleh guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat quiz online yang interaktif.
Dalam implementasinya model pembelajaran yang bisa di gunakan yaitu pembelajaran Group Investigation dan TPS (think, pair and share) dengan cara membuat forum diskusi di grup facebook. Kemudian guru bisa berperan aktif dengan cara membuat grup yang berkenaan dengan mata pelajaran yang di ampu kemudian mensosialisasikannya kepada peserta didik. Dalam grup, guru bisa share materi dari web hal ini untuk menambah bahan ajar buat siswa, ruang konsultasi, dan ringkasan materi pada note. Kemudian juga dalam facebook ada fasilitas games quiz yang bisa dijadikan media latihan dengan membuat latihan/quiz di facebook. E-learning dengan media facebook diharapkan akan menjadi media yang menarik dan dekat dengan peserta didik yang akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan tercapainya ketuntasan belajar.
- 2. EDMODO
Selain Facebook, media sosial yang juga dapat digunakan untuk pembelajaran adalah Edmodo. Sejarah Edmodo bermula sekitar akhir tahun 2008, di mana Nic Borg dan Jeff O’Hara percaya bahwa suasana persekolahan perlu diperkembangkan untuk menggambarkan perkaitan dalam dunia yang didiami, dibina untuk mencipta satu perkara baru berkait rapat dengan jurang antara bagaimana pelajar menjalani kehidupan mereka dan bagaimana mereka belajar di sekolah.
Saat ini Edmodo telah menghubungkan lebih daripada 125,000,000 guru dan pelajar dalam dunia sejagat. Apa itu Edmodo? Edmodo merupakan jejaring sosial yang bebas dan aman digunakan oleh guru, pelajar dan juga sekolah untuk pembelajaran yang berasaskan Learning Management System (LMS). Edmodo berfungsi sebagai sebuah laman yang telah dibangunkan khusus bagi untuk aktivitas pembelajaran secara online saja. Edmodo dapat memberi kemudahan bagi guru dan siswa untuk berkomunikasi, bekerjasama, mengerjakan pekerjaan rumah, berdiskusi dalam kelas maya, ulangan secara tertulis, dan lain – lain. Hakikatnya Edmodo bisa melakukan semua kegiatan yang biasanya kita lakukan di kelas.
Selain itu, orang tua siswa juga bisa berinteraksi di laman ini dengan cara login langsung melalui laman orang tua yakni “parent code”. Orang tua dapat secara langsung memantau kegiatan pembelajaran putra- putrinya.
Edmodo adalah platform pembelajaran yang aman bagi guru, siswa dan sekolah berbasis sosial media. Edmodo menyediakan cara yang aman dan mudah bagi kelas Anda untuk terhubung dan berkolaborasi, berbagi konten dan akses pekerjaan, nilai dan pemberitahuan sekolah. Tujuan dari edmodo sendiri adalah membantu pendidik/Guru memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menyesuaikan kelas untuk setiap pelajar.
Edmodo dapat membantu pengajar membangun sebuah kelas virtual berdasarkan pembagian kelas nyata di sekolah, dimana dalam kelas tersebut terdapat penugasan, quiz dan pemberian nilai pada setiap akhir pembelajaran.
Tentunya bagi Pengajar yang ingin mulai menggunakan Edmodo, harus menyiapkan sarana prasarana agar terhubung dengan edmodo.Apa yang harus disiapkan ?
- Personal Computer/laptop dengan koneksi Internet
- Smartphone (tersedia aplikasi edmodo untuk Android/iPhone)
- Handphone dengan web browser
- Akun email yang aktif dan foto untuk Profil
- Menggunakan PC/Laptop, buka browser kesayangan anda kemudian buka web browser (iExplorer, Firefox, Chrome, Opera)
- Arahkan tujuan pada www.edmodo.com
3. Quipper School
Quipper School adalah content pendidikan lain yang berbasis Media Sosial berasal dari Inggris. Untuk masuk ke content ini, anda harus masus masuk ke laman facebook. Di program ini, guru dalan Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada pendidikan tingkat menengah baik itu SMP maupun SMA di Indonesia akan semakin dimanjakan. Hal itu karena pada content ini semua tugas dan materi sudah disediakan dengan lengkap.
Quipper School didirikan oleh Masayuki Watanabe di London pada Desember 2010, Quipper School merupakan startup pendidikan yang menyediakan dua layanan utama:
- Pertama: Quipper School Learn sebuah portal khusus siswa dimana mereka bisa mengakses atau membaca materi pelajaran, menjawab soal, mengirimkan pesan ke guru, dan melihat performa belajar teman sekelasnya.
- Kedua: Quipper School Link sebuah portal khusus untuk guru dimana mereka dapat menyiapkan tugas, melihat perkembangan siswa, mengirim pesan ke siswa, mengelola kelas, dan membuat kelas online.
Tampilan portal untuk guru yang dinamai “Quipper School Link”
Secara teknis, melalui Quipper School Indonesia, guru dapat memberikan tugas kepada siswa secara online dan siswa dapat mengerjakannya (sekaligus mempelajari topik mata pelajaran yang berkaitan dengan tugas tersebut) baik di dalam maupun di luar kelas melalui perangkat mereka masing-masing yang terkoneksi dengan internet.
Setelah para siswa mengerjakan serta mengumpulkan tugasnya, sistem penilaian yang tersedia pada platform Quipper School Indonesia akan melakukan analisis data secara sederhana namun canggih yang akan membantu para Guru dalam mendapatkan gambaran yang jelas tentang pencapaian siswa. Tentu saja sistem penilaian hanya bersifat membantu, setelah guru secara manual memasukkan data soal dan jawabannya. Sehingga sistem penilaian bertugas mencocokkan antara jawaban dari siswa dengan kunci jawaban versi guru.
Para guru akan mendapatkan laporan mengenai seberapa baik sang siswa dalam menguasai mata pelajaran tertentu, bagaimanakah kemajuan belajar setiap siswa, mengetahui keunggulan atau potensi setiap siswa, siapa yang mendapat nilai tertinggi, dan lainnya. Melalui gambaran tentang pencapaian ini, para siswa pada saat itu juga akan memperoleh umpan balik mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki terkait penguasaan terhadap suatu topik materi pelajaran tertentu.
Screenshoot sistem penilaian di Quipper School Indonesia
Selama hampir setahun beroperasi di Indonesia, Quipper School Indonesia masih menggratiskan layanan dan konten yang disediakannya. Bagaimanapun, kedepannya Quipper School Indonesia berencana akan menyediakan fitur dan konten premium berbayar seperti online tutoring (les online) dan konten untuk persiapan Ujian Nasional (UN).
Sejauh ini pengguna yang sudah mendaftar di Quipper School Indonesia yaitu lebih dari 50.000 guru dan lebih dari 250.000 siswa. Namun, dari akumulasi jumlah guru dan siswa tersebut, baru 60 persen yang menjadi pengguna aktif bulanan. Para guru dan siswa ini bersumber dari sekitar 10.000 sekolah (dengan perbandingan SMA 70 persen dan SMP 30 persen). Setiap kelas online dalam Quipper School Indonesia sendiri dapat menampung hingga 60 siswa, tetapi para guru masih bisa membuat kelas online sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan.
Penggunaan facebook, Edmodo, dan Quipper School dalam makalah ini sebagai media pembelajaran kreatif e-learning adalah solusi alternatif bagi permasalahan dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, remedial teaching dan pengayaan karena pembelajaran e-learning dengan media-media tersebut lebih fleksibel tidak terbatas oleh jam tambahan KBM di sekolah, ruang kelas dan tatap muka intensif. Dalam pembelajaran ini adalah student center dengan cara mengoptimalkan fitur/aplikasi yang ada pada media sosial tersebut sebagai media pembelajaran diantaranya chating, forum diskusi, pesan, tautan/link dengan situs lain, grup, dan games quiz, di mana kesemuanya itu kita pergunakan sebagai media e-learning yang menarik dan dekat dengan peserta didik yang diharapkan akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pengembangan pembelajarannya dan tercapainya ketuntasan belajar.
Dalam implementasinya untuk menyukseskan model pembelajaran ini diperlukan partisipasi pihak-pihak terkait untuk meminalisir pengaruh negatif penggunaan internet dan meningkatkan manfaat internet sebagai media pembelajaran yang menarik. penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1). Sosialisasi dari sekolah kepada peserta didik supaya memahami betul apa itu pengaruh/dampak, manfaat, dan potensi penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran yang kreatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2). Diperlukan adanya semacam penasehat (counsellor) untuk media share pada peserta didik selama mengakses menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran bisa itu guru, orang tua, teman atau orang lain yang dipercaya.